Jika Anda pernah menemukan pesan “There has been a critical error on this website” setelah menginstal plugin di WordPress, jangan panik. Pesan ini menandakan bahwa ada konflik atau kesalahan fatal pada sistem WordPress yang menyebabkan website tidak dapat berjalan normal. Biasanya, hal ini terjadi akibat masalah pada plugin yang baru saja dipasang.
Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab utama critical error setelah instalasi plugin, serta penyebab lainnya yang mungkin memicu masalah serupa.
Daftar Isi
Penyebab Utama Critical Error Setelah Instalasi Plugin
1. Konflik dengan Plugin Lain
Plugin baru yang diinstal bisa saja memiliki fungsi yang sama dengan plugin lain sehingga terjadi bentrokan (conflict). Misalnya, dua plugin caching atau keamanan yang menjalankan kode serupa dapat menimbulkan error fatal.
2. Ketidakcocokan dengan Versi WordPress
Tidak semua plugin diperbarui secara rutin oleh pengembangnya. Jika plugin yang dipasang tidak kompatibel dengan versi WordPress yang Anda gunakan, maka sistem bisa gagal memproses kode plugin tersebut.
3. Kode Plugin Bermasalah (Bug/Error)
Ada kemungkinan plugin mengandung bug atau error dalam kode PHP yang mengakibatkan WordPress crash. Hal ini umum terjadi pada plugin gratis yang kurang teruji atau plugin bajakan (nulled plugin).
4. Plugin Bermasalah atau Corrupt
Terkadang file plugin tidak terinstal dengan sempurna, corrupt saat proses upload, atau terjadi error ketika diekstrak di server. Hal ini bisa menyebabkan fungsi plugin tidak berjalan sebagaimana mestinya dan memunculkan critical error.
Penyebab Lain Critical Error pada WordPress
Selain penyebab utama di atas, ada beberapa faktor lain yang dapat memicu critical error setelah instalasi plugin, antara lain:
1. Ketidakcocokan dengan Tema
Beberapa plugin bekerja dengan memodifikasi tampilan. Jika tema aktif tidak mendukung fungsi tersebut, maka error bisa muncul.
2. Versi PHP Tidak Sesuai
WordPress dan plugin membutuhkan versi PHP tertentu untuk berjalan dengan baik. Jika server Anda masih menggunakan versi PHP lama, plugin baru mungkin tidak bisa dijalankan.
3. Batas Memori PHP Terlalu Kecil
Plugin dengan fungsi berat (misalnya page builder, e-commerce, atau backup) membutuhkan resource server yang besar. Jika memory limit di hosting terlalu rendah, WordPress akan menampilkan critical error.
4. Plugin Bajakan atau Tidak Resmi
Menggunakan plugin nulled atau tidak resmi sering kali membawa risiko karena kode bisa disusupi malware, bug, atau tidak terupdate.
Cara Mengatasi Critical Error Setelah Instalasi Plugin
1. Nonaktifkan Plugin Bermasalah
-
-
Masuk ke cPanel atau FTP
-
Buka folder
/wp-content/plugins/
-
Ubah nama folder plugin terbaru (misalnya
plugin-name
→plugin-name-disabled
) -
WordPress otomatis menonaktifkan plugin tersebut.
-
2. Aktifkan Mode Debug
Tambahkan kode berikut di file wp-config.php
:
define( 'WP_DEBUG', true );
define( 'WP_DEBUG_LOG', true );
define( 'WP_DEBUG_DISPLAY', false );
Dengan begitu, Anda bisa melihat log error di file debug.log
.
3. Periksa Versi PHP dan Tingkatkan Memori
-
-
Pastikan server menggunakan PHP terbaru yang direkomendasikan WordPress (minimal PHP 7.4 atau lebih).
-
Tambahkan batas memori di
wp-config.php
:define( 'WP_MEMORY_LIMIT', '256M' );
-
4. Gunakan Plugin yang Terpercaya
Selalu unduh plugin dari WordPress.org atau marketplace resmi agar minim bug dan lebih aman.
Kesimpulan
Critical error pada WordPress setelah instalasi plugin umumnya disebabkan oleh konflik plugin, ketidakcocokan versi WordPress, bug pada kode plugin, atau file plugin yang corrupt. Faktor lain seperti tema, versi PHP, hingga penggunaan plugin bajakan juga bisa memicu masalah.
Untuk mencegahnya, selalu gunakan plugin resmi, periksa kompatibilitas sebelum instalasi, serta pastikan server memiliki konfigurasi yang sesuai. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa menghindari critical error dan menjaga website tetap stabil.